Berwisata ke Candi Borobudur

Akhirnya impian untuk pergi liburan ke Candi Borobudur terwujud. Keputusan berlibur ke Candi Borobudur bisa di bilang dadakan saat itu.

Nama Borobudur sendiri di dapat dari kata Boro yang artinya kuil atau candi dan Budur yang artinya bukit. Sehingga Borobudur dapat diartikan sebagai Candi di atas Bukit. Candi Borobudur adalah Candi Budha terbesar di dunia yang dimiliki oleh Indonesia. Candi ini sudah berumur ratusan tahun sehingga tak mengherankan jika bangunan bersejarah ini pernah masuk nominasi 7 (tujuh) keajaiban dunia. Candi Borobudur terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang. Sampai saat ini masih banyak orang mengira bahwa Candi Borobudur masuk dalam wilayah Provinsi Yogyakarta.

Perjalanan kami menuju Candi Borobudur kurang lebih menempuh waktu sekitar 1,5 jam dari Yogyakarta menggunakan mobil. Namun, jangan khawatir banyak hal yang dapat dinikmati sepanjang perjalanan menuju Borobudur seperti aneka kerajinan dari batu alam di sepanjang jalur mlati dan muntilan. Selain itu pula kami di suguhi pemandangan hijaunya persawahan. Selama perjalanan tidak ada kemacetan yang berarti. Hanya ada sedikit antrian saat hendak masuk ke lokasi parkir kawasan Candi.

Mengajak anak-anak ke Candi Borobudur memang tidak mudah. Area wisata yang luas dan jarak antara tempat parkir dan lokasi candi yang tidak dekat mau tak mau menuntut kesabaran orang tua karena anak-anak sangat rentan rewel akibat lelah.

Tiket masuk area Candi 50 ribu per orang dewasa. Begitu masuk, kami disuguhi leh pemandangan yang menakjubkan. Sekitar pukul 4 sore kami sampai di Candi, saat itu karena habis hujan sehingga udara terasa sejuk. Baru beberapa menit berjalan kami menemukan persewaan kereta mini. Dengan membeli tiket 10 ribu, pengunjung akan langsung di antar menuju mulut candi.

Lumaya mengirit waktu dan tenaga khususnya untuk yang membawa anak-anak dan balita seperti saya. Memang, tidak bisa berhenti sembarangan tetapi pemandangan menuju lokasi mulut candi sangat indah dan cocok dinikmati sembari berkereta.

Tips Perjalanan Membawa Anak dan Balita

  • Membawa Payung atau Topi dan Kacamata Hitam

Meskipun sudah naik kereta mini, area dari mulut candi hingga puncak candi masih lumayan jauh. Kebetulan kami datang ke Candi Borobudur pada sore hari jadi tidak terlalu panas sehingga kami tidak perlu menyewa. Namun, tidak menutup kemungkinan jika melakukan kunjungan pada pagi atau siang hari untuk berjaga-jaga.

Jasa sewa payung dan penjual topi serta kacamata memang ada, banyak malahan. Namun, saya sarankan untuk membawa sendiri untuk menghindari ribet karena tawar menawar atau mengembalikan pada penyewa. Selain itu pula lebih irit, kan lumayan bisa buat jajan. hehehe.

  • Sempatkan ke Toilet Dulu

Daripada nggak nyaman karena menahan pipis mendingan ke toilet dulu. Toilet ini ada di lokasi sebelum pembelian tiket masuk. Bagi yang membawa anak-anak wajib ke toilet dulu biar aman.

  • Makan Dulu jika Sudah Merasa Lapar
  • Membawa Air Minum dalam Botol

Kalau air minum memang diperbolehkan karena memang butuh banget. Karena lokasi penjual minuman lumayan jauh dari lokasi Candi. Namun, jangan buang sampah sembarangan ya!

  • Memakai Sunscreen atau Sunblock

Yang ini penting untuk ibu-ibu ya daripada kulit wajah terbakar sehabis jalan-jalan, jadi usahakan jangan lupa.

  • Usahakan Datang Bukan di Musim Liburan

Alhamdulillah, kami datang di waktu sore hari sehingga sudah tidak begitu ramai. Untuk foto-foto pun kami diberikan kemudahan.

Sebaiknya wisata ke candi Borobudur dengan anak direncanakan dengan seksama.

Sebenarnya belum puas berkunjung ke Candi Borobudur tetapi karena waktu yang terbatas kami bergegas meninggalkannya. Mudah-mudahan lain kesempatan dapat berkunjung kembali.

Gimana tertarik untuk berkunjung ke Candi Borobudur?

Tidak ada salahnya menjadi list wisata bersama anak-anak di hari libur.

Semoga harimu menyenangkan! 🙂




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *